![]() |
Polres Asahan AKBP Afdhol Junaidi gelar press release penangkapan kasus pengeroyokan seorang atlet tarung derajat |
Tren7news.com|Asahan: Reskrim Polres Asahan Berhasil Mengamankan Tiga Tersangka Geng Motor Mafia Bangladesh dalam Kasus Pengeroyokan Seorang Atlet Tarung Drajat Asahan pada hari Senin, 7 April 2025, sekitar pukul 14. 30 WIB, bertempat di Halaman Tengah Polres Asahan.
Press Release terkait tindak kekerasan terhadap anak dan penganiayaan secara bersama-sama ini dipimpin oleh Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, SIK, MM, MH, yang didampingi oleh Waka Polres Asahan, Kasat Reskrim, dan para Kanit Reskrim Polres Asahan.
Dalam kegiatan ini, hadir pula sejumlah pejabat lainnya, termasuk Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, Waka Polres Asahan, Kompol Selamat Riadi, dan Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam, serta Kasubsi Penmas Humas, IPTU Dr. Anwar Sanusi, S. H. , M. H.
Berdasarkan laporan polisi yang diterima pada tanggal 2 April 2025, telah terjadi kasus kekerasan terhadap anak dan penganiayaan secara bersama-sama pada Selasa, 1 April 2025, sekitar pukul 23. 00 WIB. Lokasi kejadian pertama terdeteksi di depan Toko Cardinal di Jalan Imam Bonjol Kisaran, diikuti oleh lokasi kedua di Jalan Pabrik Benang Kisaran, dan lokasi ketiga di depan Masjid Al Husna Sidomukti, Jalan Arwana Kisaran. Korban dari kejadian ini adalah Muhammad Aldi Sitorus Pane (MASP), seorang pelajar berusia 17 tahun, yang beralamat di Jalan Penegak No. 33, Lingkungan IV, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Dari insiden tersebut, Polres Asahan berhasil mengamankan tiga orang tersangka: MFFM alias F, 18 tahun, warga Kelurahan Bunut, Kecamatan Kota Kisaran Barat; RK, 17 tahun, pelajar asal Desa Dadimulyo; dan ASN, 16 tahun, pelajar dari Dusun V Desa Rawang Lama, Kecamatan Rawang Panca Arga. Meskipun begitu, masih ada lima tersangka lain yang saat ini berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kronologi kejadian bermula pada Selasa, 1 April 2025, sekitar pukul 21. 00 WIB, ketika kelompok Geng Motor Mafia Bangladesh (MB) berkumpul di Cafe Brewitz di Jalan SM Raja Kisaran. Pada saat yang sama, kelompok Geng Motor Mr. Kriwo juga berada di cafe tersebut. Sekitar pukul 22. 00 WIB, seiring dengan kepulangan kelompok Geng Motor Mr. Kriwo, salah satu anggota kelompok tersebut memukul pintu cafe dengan tangannya sambil berteriak "TOL".
Segera setelah itu, kelompok Geng Motor Mafia Bangladesh (MB) meninggalkan cafe dan menuju Jalan Imam Bonjol. Di tengah perjalanan, tepat di depan Toko Mode Fashion di Jalan Imam Bonjol, kedua kelompok tersebut terlibat perselisihan dan saling maki. Kelompok Geng Motor Mr. Kriwo pun membalikkan sepeda motor untuk mengejar kelompok Geng Motor Mafia Bangladesh (MB), sementara kelompok MB berusaha melarikan diri menuju lapangan Adhi Pradana. Namun, salah satu sepeda motor yang dikendarai oleh RK dan Saksi Wira terjatuh di depan Toko Zaitun Bakery/Taman Ma'djizat. Dalam keadaan panik, kelompok Geng Motor Mr. Kriwo mengejar dan melakukan penganiayaan terhadap Saksi Wira, sedangkan RK berhasil melarikan diri menuju Bank BCA.
Melihat temannya dalam bahaya, kelompok Geng Motor Mafia Bangladesh (MB) kemudian mengambil batu dari perlintasan kereta api dan melempari kelompok Geng Motor Mr. Kriwo, yang mengakibatkan mereka bubar. Sayangnya, salah satu anggota mereka, yaitu Korban MASP, tertinggal dan berlari ke arah Jalan Diponegoro, Kisaran.
Geng Motor Mafia Bangladesh (MB) melakukan pengejaran terhadap korban bernama MASP, yang akhirnya berhasil ditangkap di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan Toko Cardinal, di persimpangan Jalan Diponegoro. Para pelaku melakukan aksi kekerasan dengan memukul dan menendang kepala serta tubuh MASP. Setelah itu, mereka mengangkatnya ke atas sepeda motor Honda Scoopy dan membawanya ke area Pabrik Benang.
Sesampainya di pabrik tersebut, MASP kembali menjadi sasaran penganiayaan oleh para pelaku. Setelah itu, mereka membawa MASP ke Masjid Al Husna yang terletak di Jalan Ikan Arwana, Sidomukti, Kisaran. Di sana, para pelaku mengambil air dari toilet masjid dan menyiramkan ke wajah MASP, sambil memaksa korban untuk membersihkan bekas darah yang ada di wajahnya. Akhirnya, para pelaku meninggalkan MASP di area Pabrik Benang.(Red)
(Sumber Humas Polres Asahan)