-->

Aceh Apresiasi Kerjasama Indonesia-Jepang dalam Pendidikan Kedokteran Hewan

Ringgo author photo


Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, pada Simposium Internasional ke-8 Asosiasi Pendidikan Kedokteran Hewan Jepang-Indonesia (AJIVE), di Anjong Mon Mata, komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (06/7/2024) malam


Tren7news.com|Banda Aceh -
Pemerintah Aceh menyambut hangat kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan kedokteran hewan, yang dianggap sangat bermanfaat bagi kedua negara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, yang membacakan sambutan Gubernur Aceh pada Simposium Internasional ke-8 Asosiasi Pendidikan Kedokteran Hewan Jepang-Indonesia (AJIVE). Sabtu, 6 Juli 2024.

Menurut Zalsufran, kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran hewan, tetapi juga memperluas teknologi baru, memfasilitasi pertukaran pelajar, dan memberikan dampak positif pada peningkatan sumber daya manusia serta kualitas kesehatan hewan di Aceh.

"Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah kemajuan pendidikan kedokteran hewan di daerah ini, termasuk melalui pembangunan infrastruktur klinik hewan, penyediaan obat-obatan, dan pelatihan bagi para peternak," ujar Zalsufran.

Simposium internasional ini turut dihadiri oleh para tokoh pendidikan dan pemangku kepentingan dari Universitas Syiah Kuala dan berbagai fakultas kedokteran hewan Indonesia serta Jepang. Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk mengundang investasi di sektor peternakan Aceh.

"Kami berharap kerjasama ini akan terus ditingkatkan dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan kedokteran hewan," tambah Zalsufran.

Aceh, dengan potensi alam yang melimpah dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, menawarkan berbagai peluang investasi menarik dalam pengembangan peternakan modern dan teknologi peternakan. Simposium ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi kemajuan sektor pendidikan kedokteran hewan kedua negara.

Dengan demikian, kehadiran AJIVE ke-8 di Aceh tidak hanya mengukuhkan posisi Aceh sebagai tuan rumah yang berkomitmen pada pengembangan pendidikan kedokteran hewan, tetapi juga membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih mendalam antara Indonesia dan Jepang di masa depan.(Tini)

Baca Juga
Komentar Anda

Berita Terkini